[Daily Roleplay] New Students

Risa selesai merapikan dirinya. Seragam baru, tas baru, buku dan peralatan sekolah yang baru. Hari ini hari pertama masuk SMP. "Hmm... Sebaiknya aku cepat, nanti aku bisa terlambat..." kata Risa seraya mengambil tasnya. Dia pun segera pergi ke sekolahnya yang baru - Vocatsuba Academy.

Di tengah perjalanannya, dia bertemu dengan Seishirou dan Subaru. "Hm?"

"Ah, kamu pasti murid baru ya? Dari wajahmu sih..." kata Seishirou menatap Risa.

"Suzumura Risa," sambar Subaru. "Kamu anak perempuan dari Konohana-san, benar?"

"Ya... Kalau begitu, Bapak itu Sumeragi Subaru ya?"

"Iya. Mending kamu cepat deh, sudah mau upacara." ujar Subaru melihat jamnya.

"Baik~"

Sojiro sendiri sedang bergegas ke sekolah, melihat Risa, Subaru dan Seishirou. "Akane?! Eh bukan... Suzumura Risa ya..." gumam Sojiro sekilas mengingat Akane. Dia pun menelan ludah, dan memutuskan untuk melupakan Akane.

"Halo..." kata Sojiro lewat. "Selamat pagi."

"Oh, murid baru lagi ya?" tanya Seishirou.

"Ya Pak, Saya Yuzuki Sojiro." jawab Sojiro sopan.

"Wah, jadi sama-sama dengan Suzumura ya?" ujar Subaru.

'Iya, Pak..."

"Eh, Sojiro ya? Ternyata kamu sekolah disini..." kata Risa senang. "Semoga kita menjadi teman yang baik, ya!"

"Anak yang ceria... Aku suka semangatnya," ucap Seishirou. "Mengingat masa mudamu, dulu kau anak yang..."

"Diam!" sambar Subaru malu.

"Hahahahaha." Subaru pun disambut tawa oleh Risa dan Sojiro. "Eh, itu pembagian kelasnya!"

"Aku kelas 7B, wali kelasnya... Yuui D. Fluorite..."

"Oh, Yuui-chan~ Tenang saja, Risa-chan, dia baik kok." kata Seishirou.

"Iya, dia kan orangnya santai aja." tambah Subaru.

"Aku kelas 7C, wali kelasnya... Kurogane." ucap Sojiro melirik namanya.

"Wah, Kurogane. Dia itu kejam lo, bawa-bawa pedang kemana-mana." komentar Seishirou.

"Heh? Masa?"

"Entah."

"Aneh..." kata Sojiro.

"Memang, aku setuju." tambah Subaru.

"Subaru-sensei ngajar kelas berapa?" tanya Sojiro penasaran.

"Hm? Kelas 8C, jurusan Power. Kalian berdua jurusan Power?"

"Iya." kata Sojiro.

"Benar... Eh! Upacaranya sudah dimulai! Sojiro, Subaru-sensei, Seishirou-sensei, sampai jumpa lagi." kata Risa pergi ke barisan kelasnya.

"Selamat pagi semuanya..." kata Yuuko membuka upacara hari itu. "Ya. Hari ini adalah hari pertama untuk kalian anak kelas 7 di Vocatsuba Academy. Kami sangat senang bisa menerima kalian semua, dan saya harap kalian senang berada disini. Kalian sudah tahu kelas dan guru kalian, kan? Akrab-akrablah dengan mereka, dan juga dengan yang lainnya. Sekarang, kalian boleh pergi ke kelas kalian untuk memulai hari ini."

Risa pun pergi ke kelas barunya, mengikuti Yuui yang merupakan wali kelasnya.

Sojiro pergi ke kelasnya, kelas 7C mengikuti Kurogane.

"Selamat pagi, semuanya. Saya Kurogane, menjadi wali kelas kalian." kata Kurogane dengan nada tajam. "Kita akan memulai sesi perkenalan, saya akan mulai secara urut absen."

Setelah beberapa urutan, datanglah giliran Sojiro. "Nomor terakhir, Nomor 20. Yuzuki Sojiro."

Sojiro berdiri dari bangkunya. "Nama saya Yuzuki Sojiro, panggilannya Sojiro. Lahir di Fukuoka, tanggal 8 Februari 1998. Rumah saya sekarang berada di Apatemen Hiiragi. Salam kenal."

"Bagus. Apa pelajaran favoritmu, Sojiro?" tanya Kurogane.

"Olahraga, itu yang paling utama."

"Oke. Kamu boleh duduk. Semuanya, hari ini saya akan memberi jadwal pelajaran."

Di lain pihak, Yuui tengah memulai sesi perkenalan. "Baiklah, nomor 28, Suzumura Risa!" seru Yuui memanggil nama Risa.

"Nama saya Suzumura Risa, panggilannya Risa. Lahir di Kyoto, tanggal 26 Juni 1998. Rumah saya saat ini berada di Apartemen Sonozaki, salam kenal~"

"Oke. Pelajaran favorit?"

"Bahasa, itu pelajaran yang paling suka."

"Oke. Duduklah..." kata Yuui tersenyum.

Sayaka yang telat masih saja memikirkan pedangnya "Telat!!" serunya "Kamu telat!?" seru Tachibana "Maaf pak!" Sayaka melompati pagar.

"Hei!" teriak Tachibana, dengan innocentnya Sayaka menggerakan pedangnya.

"Pak, saya mau masuk.. boleh kan?" tanyanya dengan senyum iblis sambil mengadahkan pedangnya di leher Tachibana lalu pergi.

"Maaf Pak! Saya telat!" seru Sayaka masuk.

"Wah, wah... nomor 29 kan? Sayaka Takahashi, mirip dengan Kurogane ya... selalu membawa pedang" ucapnya.

"Ya, Saya Takahashi Sayaka.. pelajaran favorit utama I.T, tinggal di apartemen Kitamura, lahir di Kyoto 28 November 1998" ucap Sayaka langsung duduk di mejanya.

Harusnya kamu 29, kita pake sistem Eastern Name...
Takahashi Sayaka itu kalau dari huruf T itu 29 setelah Risa.
Yuui ga pernah manggil Kurogane pake panggilan lucu kayak Fai
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Walah, ada orang yang telat di hari pertama..." gumam Risa melihat Sayaka tergesa-gesa karena terlambat. "Bawa pedang lagi..."

Sori, inget Fai gw, pokoknya gw ganti
=====================================
"Gila...untung tadi nadahin pedang ke Tachibana-sensei, coba gak.. mati aku.." ucapnya.

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah. Namun Tsukasa sedang badmood lantaran gagal dlm uji 'GA'-nya... Dan itu sangat menyebalkan..

" Wah ada murid baru nih..." Seru Sorata melihat Tsukasa lewat. " Dah telat lo, dek..."

" Tau kok.. Biasa aja kek.... Kayak ga pernah ngeliat orang telat aja... Dasar..." Balasnya sadis dan tentu aja bikin Sorata cengok.

" Walah... ada murid kayak gitu di sekolah ini..." batin Sorata.

"Halo, aku Suzumura Risa, salam kenal!" kata Risa menyalami Sayaka yang tengah duduk.

Risa sendiri membuka buku pelajarannya untuk menulis jadwal pelajaran yang akan diberitahu oleh Yuui.

"Aku, Sayaka Takahashi... salam kenal, Risa" balasnya lalu menulis jadwal pelajaran.

Tak terasa, waktu istirahat pun datang. Semua anak di kelas 7B berhamburan keluar kelas kecuali Risa yang hendak menyantap bekalnya. "Kamu tidak ke kantin?" tanya Risa kepada Sayaka.

Sementara itu, Syaoran dan Hikaru pun datang. "Halo, aku Hikaru Shidou!" salam Hikaru ceria.

"Aku Syaoran Li, kalian pasti Suzumura Risa dan Takahashi Sayaka kan?" ujar Syaoran.

"Salam kenal, Syaoran... Hikaru..." ucap Sayaka mengeluarkan bekalnya.

Sementara itu Minako yang berada di jurusan Entertainment bertemu dengan Mikuo dan Neru. "Halo, aku Satonaka Minako!" kata Minako girang.

"Aku Hatsune Mikuo, kakak kembar Miku dari kelas 7A." balas Mikuo.

"Aku Akita Neru, kakak kembar Nero dari kelas 7A~" tambah Neru.

Sayaka melahap bekalnya "Sayaka, kamu seorang sword master? Sampai bawa pedang segala...." tanya Syaoran.

Sayaka menelan bekalnya "Iya, kenapa?" tanya Sayaka balik.

"Gak, aku juga seorang sword master..." jawabnya.

"BErsama kakamu Syaoron, Kurogane-sensei, dan ada guru di klub menari bernama Gakupo yang juga memang membawa pedang tetapi di bidang entertaiment" sambung Sayaka.

"Kok tau?" tanya Syaoran heran.

"Ada di website.." jawab Sayaka menunjukan halaman website yang sengaja ia print.

"Hahahaha, sudah antisipasi saja ya...?" kata Risa tersenyum. "Kalau tidak salah kalau di Jobku, cuma aku dan Subaru-sensei yang Onmyouji..."

"Kamu Onmyouji?!" ujar Syaoran.

"Menangnya kenapa?" tanya Risa.

"Ga takut sama setannya? Biasanya kan cewek, yah..."

"Aku tahu kok, tapi keluargaku kan klan Onmyouji." jelas Risa.

"Oh..."

"Memang..." ujar Sayaka.

"Takahashi! Kamu disini!" seru Tachibana.

"Terus?" tanya Sayaka.

"Kamu tau tidak yang tadi kamu lakukan?!" tanya Tachibana emosi.

"Mengancam anda dengan pedang saya..." ucap Sayaka.

"Sini kamu!" maki Tachibana.

"Gak" Sayaka sudah mengadahkan pedangnya membuat Tachibana diam.

"Nah, saya mau ke toilet" ucap Sayaka berlalu membawa pedangnya.

"Ckckckckck, khasnya Sayaka-san..." komentar Risa.

KRING!!!!!!!!!!!!! "Ah...bel istirahat sudah bunyi..." ucap Sayaka kembali ke kelas.

Sementara itu Sojiro yang dari tadi keluyuran sendirian kembali ke kelasnya. "Perasaan tadi aku lihat ada anak cewek yang seharusnya duduk disini deh..." gumam Sojiro melihat sebuah meja kosong.

Sayaka membuka pintu kelasnya "Risa, setelah ini pelajaran apa?" tanya Sayaka.

"Ne? Bahasa Jerman..." kata Risa menunjukkan buku bahasa Jerman. "Aku tidak pernah belajar bahasa ini sebelumnya."

"Aku juga... semoga bahasanya tidak ribet banget..." kata Sayaka mengeluarkan bukunya.